Bidara Upas

>> Jumat, 25 Desember 2009

 

Untuk : Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,;

Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah darah, Kanker;

Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).;

 

Bidara Upas /(Merremia mammosa (Lour.) Hall.f.)/

Sinonim := Batatta mammosa, Rumph. = Convoivuius mammosa, Hall. =lpomoea

mammosa, Chois.

Familia :Convolvulaceae

 

Uraian :

Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai

tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik

di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi.

Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine, merupakan tanaman

merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila

dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal,

bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing,

panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan

berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti

lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi

berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan

tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau

lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal

bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat.

Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.

 

 

Nama Lokal :

Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).;

 

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,;

Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah darah, Kanker;

Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).;

 

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI: Umbi. KEGUNAAN: - Demam, batuk, serak. -

Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu. -

Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir. - Muntah

darah. - Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan

makanan, gigitan ular. - Kanker, kusta, syphilis (Lues).

PEMAKAIAN LUAR: Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu

ibu (ASI), obat luka terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit

kulit, gigitan ular. PEMAKAIAN: Untuk minum: 10-100 g umbi segar

diparut atau digodok. Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis

atau diparut menjadi bubur, untuk dibalurkan ketempat yang sakit

seperti luka, bengkak-bengkak, gigitan ular dan sebagainya.

 

CARA PEMAKAIAN:

1. Radang usus buntu : 1/4 jari umbi dicuci bersih

lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok makan air gula,

kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari 2 kali.

2. Muntah darah, typhus: Umbi segar secukupnya dicuci bersih lalu

diparut, peras dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 1

gelas kecil. Minum.

3. Buang air besar darah dan lendir :

50 g umbi dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa

secukupnya, godok dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1

gelas. Setelah dingin disaring, minum sedikit-sedikit.

4.Difteri : Umbi segar secukupnya, dicuci lalu diparut, peras

dengan sepotong kain sampai terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai

untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 23 menit, lalu ditelan.

 

5. Serak, batuk kering: Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci

bersih, dipotong tipis-tipis lalu dikunyah. Lakukan 3-4 kali

dalam sehari.

6. Batuk : 100 g umbi segar dicuci lalu diparut,

tambahkan sirop gula batu secukupnya, diaduk sampai merata lalu

diperas dan disaring, minum.

7. Batuk rejan: 1/2 jari umbi segar

dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan air masak dan

1 sendok makan madu, peras dan saring, minum. lakukan 2 kali

sehari.

8. Kencing manis: 100 g umbi segar dicuci bersih Ialu

diparut, peras dengan sepotong kain. Minum setiap pagi, 1/2 jam

sebelum makan.

9. Keracunan makanan: Umbi segar secukupnya

dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain sampai

terkumpul 1/2 gelas. Minum.

10. Kanker, kusta (Morbqs Hanson):

3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok

makan air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, lalu

diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang

habis dalam sehari.

11. Luka-luka di kulit : Umbi segar dicuci

lalu diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka.

12. Melancarkan

pengeluaran ASI: Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, borehkan

disekeliling payudara.

13. Luka bakar: Umbi segar dicuci bersih

lalu diparut, bubuhkan diatas luka bakar, bila perlu dibalut.

14. Gigitan ular: Umbi segar dicuci lalu diparut sampai menjadi

adonan seperti bubur.Tempelkan diatas luka gigitan, lalu

dibalut. 15. Syphilis (lues): 1 jari umbi segar dicuci bersih

lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak dan 1 sendok

makan madu murni, peras dan saring, minum. Lakukan 3 kali

sehari. 16. Batu kandung kencing / kencing batu: 10 g umbi

bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji beling,

dicuci lalu umbi dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1

liter air, sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring lalu

diminum. Sehari 3 x 50 cc.

 

 

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Anti radang, menghilangkan

sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar (laxative),

menetralkan racun (antidote), penyejuk. KANDUNGAN KIMIA: Damar,

resin, pati, zat pahit. Getah segar mengandung zat oxydase.

 

Copyright © 2002, IPTEKnet. All rights reserved

Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 , Telpon

: (021) 3168701 - 02, Fax. (021)3149058

E-mail : Customer Care : Bis@iptek.net.id, Content : info@iptek.net.id

 

Jangan lewatkan yang ini...



1 komentar:

Anonim 19 Januari 2013 pukul 00.01  

top [url=http://www.c-online-casino.co.uk/]casino[/url] hinder the latest [url=http://www.realcazinoz.com/]online casino[/url] free no set aside reward at the leading [url=http://www.baywatchcasino.com/]online casino
[/url].

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP