Mengenal Obat Generik
Tampil Cantik Alami Dengan Teh Hijau
>> Senin, 16 Maret 2015
Teh hijau tak hanya kaya manfaat untuk kesehatan tapi juga menawarkan khasiat lain dalam merawat kecantikan secara alamiah. Sebab, teh hijau memiliki kandungan zat yang variatif dan memiliki peran masing-masing untuk tubuh.
Bagi Anda yang hobi begadang, tentunya memiliki kantung mata atau spot hitam di bagian bawah mata. Nah, Kandungan tanin pada teh hijau mampu mengurangi bengkak dan menyegarkan kulit di sekitar mata. Caranya, gunakan kantung teh setelah diseduh dengan air panas lalu kompres di bagian bawah mata, dan diamkan selama 20 menit.
Rutin mengerjakan perawatan di atas dipercaya dapat mengecilkan kantung mata dan mengurangi warna hitam di sekitarnya.
Kemudian, Anda yang mendambakan rambut yang hitam dan mudah diatur, maka bisa memanfaatkan khasiat teh hijau yang sudah diendapkan semalaman tanpa gula. Sebab, menurut penelitian, kandungan pathenol pada teh hijau pun mampu mengurangi rambut pecah dan bercabang. Selain itu, ramuan ini bisa menjadikan rambut lebih kuat, sehat, dan bersinar. Caranya, gosokan air teh hijau yang telah diendapkan tersebut pada seluruh bagian rambut, diamkan selama 15 menit. Lalu, bilas dengan sampo.
Selanjutnya, khasiat lain yang dapat Anda nikmati adalah teh hijau dapat menghilangkan aroma tubuh yang kurang sedap di bagian kaki dan ketiak. Caranya, manfaatkan ampas teh hijau dengan mengusapkannya pada area ketiak. Tunggu hingga lima sampai tujuh menit, lalu bilas. Kemudian, untuk menetralkan bau asam pada kaki, rendamlah kaki Anda dengan air seduhan teh hijau selama 20 menit.(*)
http://jateng.tribunnewsdotcom
Read more...Meski Aromanya Menyengat,Petai Kaya Manfaat
Aromanya yang menyengat, biasanya membuat orang --meskipun suka banget-- gengsi untuk makan petai. Tapi sekarang hilangkan rasa gengsi itu. Pasalnya, petai memiliki banyak khasiat untuk melindungi tubuh manusia dari gempuran beragam penyakit.
Dalam wikipedia, petai atau sering juga disebut pete (Parkia speciosa) merupakan tumbuhan tropis dari suku polong-polongan (Fabaceae) dan anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar liar di kepulauan nusantara bagian barat.
Orang Jawa dan Sumatera dikenal suka mengkonsumsi petai muda, baik mentah, digoreng maupun direbus. Bahkan di Jawa, petai china atau dikenal dengan nama kemlandingan sering dikonsumsi bersama kelapa muda menjadi makanan trancam atau botok. Ada pula masyarakat di Gunungkidul, Yogyakarta, menjadikannya tempe. Namanya tempe manding.
Mengutip hasil penelitian Institute of Health Sciences, Riset Biosains Swedia, petai ternyata menyehatkan. Tapi hal paling mengejutkan, buah yang mudah didapat di pasar-pasar tradisional Pulau Jawa dan Sumatera, terutama saat panen, terbukti mampu melawan semua jenis kanker.
Petai dianggap juga sebagai spektrum anti mikroba terhadap infeksi bakteri dan jamur, efektif terhadap parasit internal dan cacing, dapat mengatur tekanan darah yang terlalu tinggi dan berguna sebagai anti depresan, memerangi stres dan gugup.
Tidak itu saja, bahkan produsen obat terkemuka di dunia, menyatakan, setelah lebih dari 20 tes laboratorium yang dilakukan sejak tahun 1970, terungkap bahwa: Petai bisa menghancurkan sel-sel ganas sekitar 12 jenis kanker, termasuk kolon, payudara, prostat, paru-paru dan pankreas.
Senyawa yang dihasilkan buah ini menunjukkan 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi yang biasa digunakan pasien kanker dî dunia yang berfungsi memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Kelebihan petai lainnya, kendati ekstrak buah petai mampu menghancurkan sel-sel kanker ganas namun tidak ikut-ikutan menghancurkan sel-sel yang masih sehat.
Manfaat Lainnya
Petai memiliki protein empat kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya. Petai merupakan sumber energi yang baik, yaitu 142 kkal per 100 g biji.
Petai mengandung tiga macam gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi itu mampu memberikan dorongan tenaga instan, tetapi cukup lama dan cukup besar efeknya.
Kandungan fosfor pada petai juga cukup baik, yaitu 115 mg per 100 g biji. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak setelah kalsium. Kurang lebih satu persen berat tubuh kita terdiri dari fosfor. DNA dan RNA di dalam tubuh kita terdiri dari fosfor dalam bentuk fosfat, demikian juga membran sel yang membantu menjaga permeabilitas sel. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam bentuk anorganik, khususnya di bagian atas duodenum hingga 70 persen.
Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 46 mg per 100 g biji. Vitamin C sangat penting perannya dalam proses hidroksilasi asam amino prolin clan lisin, menjadi hidroksiprolin clan hidroksilisin. Perannya adalah dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres. Rata-rata kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari pada wanita dan 90 mg per hari. pada pria dewasa.
Kandungan vitamin A pada petai juga cukup baik, yaitu 200 IU per 100 g. Vitamin A berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Namun, bila kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam air dan mukus.
Itulah sekelumit khasiat petai yang mestinya membuat kita bangga, tanaman khas asli nusantara potensial untuk menyelamatkan penderita kanker di seluruh dunia.
(MD/dari berbagai sumber),sayangi.com
Read more...Sawo, Buah "Asli" Indonesia
>> Minggu, 06 Maret 2011
Buah sawo barangkali menjadi satu-satunya buah yang dianggap buah asli Indonesia.Buktinya kalau manyebut warna kulit orang asli Indonesia rata-rata pada menjawab berkulit sawo matang,he..he…Karena memang rata-rata kulit orang Indonesia berwarna coklat seperti buah sawo.
Padahal sebenarnya Sawo berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko.Pohon sawo banyak ditanam di India, Sri Lanka, Filipina, Meksiko, Venezuela, Guatemala, dan Amerika Tengah.Di Negara-negara tersebut buah sawo sudah dibudidayakan secara komersial.
Di Indonesia, sawo umumnya dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan untuk dinikmati buahnya, terutama di daerah Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.Buah sawo di negara kita tidak menjadi buah yang mewah.Sangat sulit bagi kita menemukan buah sawo berada di rak-rak supermarket ternama.Biasanya sawo banyak dijual di pasar-pasar tradisional.Tapi jangan anggap enteng ya manfaat buah sawo ini.Bekalsehat pun mempunyai satu pohon sawo di depan rumah.Walau masih kecil, tapi sudah berbuah lho.. (Liat saja fotonya).Sepengetahuan bekalsehat sebetulnya banyak jenis sawo.Di Jawa Tengah ada satu jenis sawo yang sering disebut sawo kecik.Dinamai sawo kecik karena ukuran buahnya lebih kecil dan berwarna merah tua dan daging buahnya lebih muda dari sawo biasa.Tapi dari rasanya hampir sama dengan sawo yang umum kita kenal.
Buah sawo (Achras sapota L) cukup familier bagi masyarakat Indonesia.. Dalam bahasa Inggris, sawo disebut sapodilla, chikoo, atau sapota, di Filipina dikenal sebagai tsiko, dan di Malaysia ciku. Di India, sawo disebut chikoo,. Masyarakat Tionghoa menyebut buah sawo sebagai hong xiêm.
Dalam kondisi matang, buah ini dapat dibuat menjadi minuman segar atau sebagai campuran es krim. Buah sawo matang biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar dan sedikit bergetah. Baunya harum dan rasanya manis lezat .Rasa getahnya masih sering melekat pada mulut apalagi kalau buahnya kurang matang.Pada buah yang sangat matang kadang-kadang terasa agak mengkristal seperti butiran-butiran yang lembut.Karena rasanya yang manis tersebut,sudah pasti kalau sawo kaya gula, sawo juga mengandung zat gizi lain seperti mineral, vitamin, karbohidrat, dan serat pangan.
Konon Buah ini juga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Rasa buah sawo yang manis membuat buah ini banyak penggemarnya. Rasa manis ini disebabkan kandungan gula dalam daging buah dengan kadar 16 hingga 20 persen. Buah sawo memiliki kandungan mineral cukup baik. Buah ini merupakan sumber kalium yang baik, yaitu 193 mg/100 g. Di lain pihak, sawo juga memiliki kadar natrium yang rendah, 12 mg/100 g. Perbandingan kandungan kalium dan natrium yang mencapai 16:1 menjadikan sawo sangat baik untuk jantung dan pembuluh darah.
Biji buah sawo
Biji sawo berwarna hitam berkilat atau coklat kehitaman. Bentuknya pipih dan besar. Biji sawo pada jaman kakek-nenek kita sering digunakan untuk bermain dakon.Biji sawo mengandung saponin, kuersetin, dan minyak sebanyak 23 persen.
Perlu dicatat, biji sawo sebaiknya tidak dikonsumsi karena kandungan asam hidrosianik yang cukup tinggi dapat menjadi racun. Sementara itu, bunga sawo merupakan bahan utama pembuatan param, yaitu bubuk obat tradisional yang digosokkan pada seluruh badan pada ibu yang baru melahirkan.
Kandungan lain buah sawo
Dalam daging buah sawo terkandung pula lemak; protein; vitamin A, B, dan C; mineral besi, kalsium, serta fosfor.
Kandungan mineral lainnya per 100 gram buah sawo adalah: kalsium (21 mg), magnesium (12 mg), fosfor (12 mg), selenium (0,6 mg), seng (0,1 mg), dan tembaga (0,09 mg).
Sawo juga kaya akan vitamin C, yaitu 14,7 mg/100 g. Konsumsi 100 gram sawo dapat memenuhi 24,5 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dapat bereaksi dengan berbagai mineral di dalam tubuh. Vitamin C berperan penting dalam metabolisme tembaga.
Selain itu, konsumsi vitamin C dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan berbagai vitamin lain, seperti vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan.
Buah sawo juga mengandung asam folat, 14 mkg/100 g. Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga dapat membantu pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Vitamin lain yang juga terkandung pada buah sawo adalah: riboflavin, niasin, B6, dan vitamin A. Meskipun dapat digunakan sebagai sumber vitamin dan mineral, sawo sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena getahnya dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan.
Buah sawo juga mengandung banyak gula sehingga baik untuk digunakan sebagai sumber energi. Namun, buah ini tidak dianjurkan bagi penderita diabetes melitus karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Buah yang telah matang dapat disimpan pada suhu rendah untuk memperpanjang umur simpannya. Buah matang yang disimpan pada suhu 0 derajat celsius dapat bertahan 12-13 hari. Buah yang masih mentah bila disimpan pada suhu 15 derajat celsius dapat bertahan dalam keadaan baik selama 17 hari. Buah sawo mentah yang disimpan pada suhu lebih rendah lebih dari 10 hari tidak akan matang secara normal.
Buah sawo sangat rawan tercemar mikroba karena kandungan air dan zat gizinya yang tinggi. Geotrichum candidum, Cladosporum oxysporium, dan Penicillium italicum adalah contoh mikroba yang sering terdapat pada buah sawo.
Wah ternyata banyak sekali ya manfaat dari buah ini sobat…Yuk kita manffatkan pekarangan rumah kita dengan tanaman sawo.Selamat berburu sawo
Buah sawo (Achras sapota L) cukup familier bagi masyarakat Indonesia.. Dalam bahasa Inggris, sawo disebut sapodilla, chikoo, atau sapota, di Filipina dikenal sebagai tsiko, dan di Malaysia ciku. Di India, sawo disebut chikoo,. Masyarakat Tionghoa menyebut buah sawo sebagai hong xiêm.
Dalam kondisi matang, buah ini dapat dibuat menjadi minuman segar atau sebagai campuran es krim. Buah sawo matang biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar dan sedikit bergetah. Baunya harum dan rasanya manis lezat .Rasa getahnya masih sering melekat pada mulut apalagi kalau buahnya kurang matang.Pada buah yang sangat matang kadang-kadang terasa agak mengkristal seperti butiran-butiran yang lembut.Karena rasanya yang manis tersebut,sudah pasti kalau sawo kaya gula, sawo juga mengandung zat gizi lain seperti mineral, vitamin, karbohidrat, dan serat pangan.
Biji buah sawo
Biji sawo berwarna hitam berkilat atau coklat kehitaman. Bentuknya pipih dan besar. Biji sawo pada jaman kakek-nenek kita sering digunakan untuk bermain dakon.Biji sawo mengandung saponin, kuersetin, dan minyak sebanyak 23 persen.
Perlu dicatat, biji sawo sebaiknya tidak dikonsumsi karena kandungan asam hidrosianik yang cukup tinggi dapat menjadi racun. Sementara itu, bunga sawo merupakan bahan utama pembuatan param, yaitu bubuk obat tradisional yang digosokkan pada seluruh badan pada ibu yang baru melahirkan.
Kandungan lain buah sawo
Dalam daging buah sawo terkandung pula lemak; protein; vitamin A, B, dan C; mineral besi, kalsium, serta fosfor.
Kandungan mineral lainnya per 100 gram buah sawo adalah: kalsium (21 mg), magnesium (12 mg), fosfor (12 mg), selenium (0,6 mg), seng (0,1 mg), dan tembaga (0,09 mg).
Sawo juga kaya akan vitamin C, yaitu 14,7 mg/100 g. Konsumsi 100 gram sawo dapat memenuhi 24,5 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dapat bereaksi dengan berbagai mineral di dalam tubuh. Vitamin C berperan penting dalam metabolisme tembaga.
Selain itu, konsumsi vitamin C dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan berbagai vitamin lain, seperti vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan.
Buah sawo juga mengandung asam folat, 14 mkg/100 g. Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga dapat membantu pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Vitamin lain yang juga terkandung pada buah sawo adalah: riboflavin, niasin, B6, dan vitamin A. Meskipun dapat digunakan sebagai sumber vitamin dan mineral, sawo sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena getahnya dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan.
Buah sawo juga mengandung banyak gula sehingga baik untuk digunakan sebagai sumber energi. Namun, buah ini tidak dianjurkan bagi penderita diabetes melitus karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Buah yang telah matang dapat disimpan pada suhu rendah untuk memperpanjang umur simpannya. Buah matang yang disimpan pada suhu 0 derajat celsius dapat bertahan 12-13 hari. Buah yang masih mentah bila disimpan pada suhu 15 derajat celsius dapat bertahan dalam keadaan baik selama 17 hari. Buah sawo mentah yang disimpan pada suhu lebih rendah lebih dari 10 hari tidak akan matang secara normal.
Buah sawo sangat rawan tercemar mikroba karena kandungan air dan zat gizinya yang tinggi. Geotrichum candidum, Cladosporum oxysporium, dan Penicillium italicum adalah contoh mikroba yang sering terdapat pada buah sawo.
Wah ternyata banyak sekali ya manfaat dari buah ini sobat…Yuk kita manffatkan pekarangan rumah kita dengan tanaman sawo.Selamat berburu sawo
Destinations
Read more...